Di Balik Layar Berita (16)

Menyusun Strategi Baru

Meskipun keberhasilan laporan mereka mulai mengguncang kota, Arman dan Mira sadar bahwa situasi semakin berbahaya. Tekanan terhadap ntbnow.co semakin kuat, dan berita tentang penggerebekan kantor media itu kini tersebar luas. Aparat berusaha membungkam media, namun kebenaran sudah terlanjur menyebar.

“Kita tidak bisa tinggal diam. Mereka akan terus memburu kita,” kata Mira sambil mengecek berita terbaru di ponselnya.

“Kita butuh lebih dari sekadar bersembunyi,” balas Arman, mencoba memikirkan langkah selanjutnya. “Kita harus mencari dukungan dari media lain dan LSM yang bisa membantu melindungi kita.”

Rizal, editor ntbnow.co, menghubungi mereka melalui panggilan aman. “Dengar, kalian sudah melakukan hal besar, tapi mereka tidak akan berhenti. Kita harus memastikan dukungan publik tetap ada. Banyak orang yang mulai protes di jalanan, tapi itu belum cukup.”

“Jadi apa yang harus kita lakukan?” tanya Mira.

“Kita harus mengungkap bukti lebih lanjut. Masih banyak yang bisa kita gali dari dokumen-dokumen itu. Selain itu, kita bisa membuat liputan investigasi baru tentang bagaimana media ditekan oleh kekuatan politik.”

Arman dan Mira tahu bahwa untuk bertahan, mereka harus membentuk aliansi dengan organisasi yang lebih besar. Mereka mulai menghubungi jurnalis-jurnalis dari berbagai media nasional, serta lembaga non-pemerintah yang mendukung kebebasan pers.

Setelah beberapa hari, mereka berhasil mendapatkan dukungan dari beberapa media ternama dan organisasi jurnalis internasional. Dengan cepat, isu tekanan terhadap ntbnow.co menjadi sorotan nasional. Liputan tersebut menambah tekanan pada pihak berwenang untuk bertindak lebih hati-hati.

“Ini baru awal,” kata Arman, saat mereka bertemu dengan para jurnalis dari media lain. “Kita harus terus menyuarakan hal ini.”

Namun, saat dukungan mengalir, ancaman baru muncul. Pemerintah mulai memblokir akses ke ntbnow.co, membuat banyak orang tidak bisa membaca laporan-laporan penting. Mira mengamati komentar di media sosial, di mana orang-orang bertanya-tanya mengapa situs mereka tiba-tiba tidak bisa diakses.

“Ini upaya mereka untuk membungkam kita,” ujar Mira, wajahnya penuh ketegangan.

“Kalau begitu, kita buat agar suaranya semakin keras,” balas Arman. “Kita sebarkan laporan itu melalui media lain dan platform media sosial.”

Mereka memutuskan untuk menggunakan berbagai platform untuk menyebarkan berita dan dokumen terkait. Dengan cara ini, meskipun situs ntbnow.co diblokir, kebenaran tetap bisa diakses oleh masyarakat. (ai/bersambung)

Ilustrasi Foto: bing.com