Di Balik Layar Berita (14)

Kekuatan Media

Setelah beberapa jam bekerja tanpa henti, mereka akhirnya selesai. Laporan itu mengungkap semua rincian tentang skandal korupsi dan mengidentifikasi nama-nama pejabat yang terlibat. Arman merasa lega dan bangga, meskipun rasa takut masih menyelimuti pikirannya.

“Ini adalah saat yang sangat penting bagi kita. Kita harus mempublikasikannya sekarang,” ujar Mira, menyimpan dokumen ke dalam sistem pengarsipan ntbnow.co.

Ketika mereka siap untuk menekan tombol ‘kirim’, tiba-tiba ponsel Arman bergetar lagi. Pesan dari Rizal masuk.

Ada masalah. Polisi mulai menyisir kantor kita. Jangan kembali ke sana.

Hati Arman berdebar lagi. “Kita tidak bisa membiarkan mereka menghentikan kita. Kita harus mencari cara lain,” katanya, wajahnya serius.

Dengan keputusan bulat, mereka memutuskan untuk mengirim laporan melalui email aman ke kontak di luar kota, yang bisa mempublikasikan berita itu tanpa terdeteksi. Setelah mengatur semua dengan hati-hati, mereka akhirnya menekan tombol kirim.

“Saya berharap ini berhasil,” kata Mira dengan nada penuh harap. Arman mengangguk, merasa ada beban berat yang terangkat dari bahunya.

Namun, saat mereka bersiap untuk merencanakan langkah selanjutnya, suara sirene polisi mendekat. “Kita harus pergi dari sini, sekarang!” seru Arman, panik.

Mereka berlari keluar rumah, menyusuri gang-gang kecil, berusaha menghindari patroli yang berpatroli di jalan-jalan. Mereka tahu bahwa waktu tidak berpihak pada mereka, dan mereka harus segera keluar dari kota sebelum situasi semakin memburuk. (ai/bersambung)

Ilustrasi Foto: bing.com