GUBERNUR Nusa Tenggara Barat (NTB) terpilih, Lalu Muhammad Iqbal, terus menunjukkan keseriusan dalam mempersiapkan masa jabatannya meski belum resmi dilantik. Dalam beberapa pekan terakhir, ia aktif menjalin silaturahmi dengan berbagai pihak, mulai dari pimpinan media, para menteri, hingga Presiden Prabowo Subianto. Langkah ini menunjukkan visi strategis Iqbal untuk memastikan NTB siap menghadapi tantangan pembangunan di masa depan.
Salah satu pertemuan penting Iqbal adalah dengan Presiden Prabowo Subianto. Dalam pertemuan ini, Iqbal menyampaikan berbagai program prioritas yang akan diusung, seperti penguatan ketahanan pangan, pembangunan infrastruktur strategis, dan pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK). Presiden menyambut baik rencana ini dan memberikan arahan agar pembangunan di NTB selaras dengan visi nasional.
“Saya mengapresiasi dukungan penuh dari Bapak Presiden. Beliau menekankan pentingnya kerja sama erat antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan semua program berjalan lancar,” ujar Iqbal seusai pertemuan di Jakarta, Jumat (13/12).
Selain itu, Iqbal bertemu dengan beberapa menteri untuk membahas isu strategis lainnya. Dengan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, ia membahas pengembangan transportasi publik berbasis bus listrik, pembangunan pelabuhan penumpang kapal cepat Benoa-Senggigi, serta optimalisasi Pelabuhan Karumbu di Bima. Iqbal menegaskan bahwa transportasi yang ramah lingkungan akan menjadi fokus dalam menunjang pariwisata dan mobilitas masyarakat NTB.
“Jangkauan transportasi publik di NTB masih rendah, dan ini menjadi hambatan untuk pertumbuhan pariwisata. Dengan bus listrik dan pelabuhan cepat, kami ingin menawarkan solusi yang modern dan berkelanjutan,” jelasnya.
Kunjungan berikutnya adalah ke Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo. Iqbal menekankan pentingnya pengembangan sport tourism sebagai salah satu unggulan NTB. Ia menyebut potensi besar yang dimiliki NTB, mulai dari Sirkuit Mandalika, paralayang, hingga off-road, sebagai daya tarik yang dapat dioptimalkan. Selain itu, ia juga membahas rencana pembangunan Youth Center sebagai ruang bagi generasi muda untuk berinovasi.
Tidak hanya itu, Iqbal menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk mendiskusikan pembangunan jalan port-to-port Lembar-Kayangan dan usulan pembentukan KEK berbasis perikanan dan pariwisata. Dalam diskusi hangat tersebut, Menko Airlangga mendukung gagasan ini dan menyebutnya sebagai inisiatif yang belum pernah dilakukan pemerintah daerah sebelumnya.
Iqbal juga bertemu Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar untuk membahas kemandirian pondok pesantren. Ia menekankan bahwa pesantren memiliki peran penting dalam menciptakan kader muda berkarakter dan berdaya saing tinggi. “Pesantren bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi dan sosial yang harus terus didukung,” katanya.
Tidak hanya fokus pada isu pembangunan, Iqbal juga membangun kemitraan strategis dengan media. Dalam pertemuan bersama pimpinan media NTB, ia menegaskan pentingnya peran pers sebagai jembatan informasi antara pemerintah dan masyarakat. Ia juga berkomitmen untuk menggelar pertemuan rutin setiap bulan guna mendiskusikan isu-isu terkini.
“Kami ingin menjadikan media sebagai mitra strategis untuk memastikan transparansi pemerintahan dan percepatan pembangunan,” tegas Iqbal.
Tokoh-tokoh media seperti Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NTB H. Nasruddin Zein dan Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) NTB H. Abdus Syukur menyambut baik komitmen ini. Mereka berharap Iqbal dapat mendukung pengembangan kompetensi wartawan, termasuk melalui Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
Langkah proaktif Iqbal ini mendapat apresiasi luas, termasuk dari Presiden Prabowo Subianto. Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, Iqbal menunjukkan komitmennya untuk membawa NTB ke arah yang lebih maju.
“Membangun NTB tidak bisa dilakukan sendirian. Kita perlu bersinergi dengan semua pihak, baik pusat maupun daerah. Dengan kerja sama ini, saya optimis NTB akan menjadi provinsi yang lebih maju, modern, dan inklusif,” pungkas Iqbal. (rls)