LOTENG, NTBNOW.CO-Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS menghadiri Jum’at Salam dan berkunjung ke Desa Bilalande, Kecamatan Bilalande, Kabupaten Lombok Tengah, untuk edukasi terkait Stunting. Acara tersebut berlangsung di Aula Kantor Desa Bilalande, Jumat (26/1/2024).
Hadir dalam giat jum’at salam tersebut, Dandenkesyah Mataram Letkol CKM Khoirul Anam, Kades Bilalande Panjaitan, Kepala Puskesmas Desa Ganti Wiraguteng S. Kep. Ners, Kadis Kesehatan Lombok Tengah diwakili Kabid Kesehatan, Bhabinkamtibmas, Bhabinsa, Tim Gizi Desa Bilabante dan Desa Ganti, serta lapisan masyarakat.
Fikri mengatakan dalam hubungan masyarakat erat kaitannya dengan menyelesaikan berbagai persoalan. Salah satunya jika di kesehatan tentu bicara fokus mengenai kesehatan. Jika ada hal lain maka siap ditangani cepat dengan pertimbangan objektif. Ide dan gagasan yang “melaju” diharapkan dapat menekan angka stunting seperti di beberapa negara, sebab sebagian negara yang sudah jauh lebih maju dari Indonesia angka stuntingnya dapat menduduki 5%.
Jika anak terus-menerus kekurangan nutrisi, otomatis perkembangan otak tidak bekerja secara optimal. Terutama pada usia emas (golden age) anak yakni 0-3 tahun. Konsumsi protein hewani sangat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan mencegah stunting pada anak.
Aspek pola makan juga memiliki pengaruh cukup besar. Jika kekurangan asam amino esensial maka hormon pertumbuhan dan metabolisme tumbuh kembang anak juga akan terganggu. Jika ini terjadi secara terus-menerus dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif anak. Protein hewani sebagai zat gizi makro memiliki sumber asam amino esensial terbaik yang diperlukan tubuh untuk mengaktifkan berbagai enzim dan hormon pertumbuhan.
Kadis Kesehatan menyarankan untuk memperhatikan pola asuh dan pola makan anak, serta mengurangi konsumsi snack kemasan. Perbanyak konsumsi telur, daging merah, dan ikan segar agar tumbuh kembang anak mengalami perubahan secara signifikan.
Wiraguteng selaku Kepala Puskesmas Desa Ganti menyampaikan melalui kerja sama berbagai sektor diharapkan ke depannya dengan niat dan keinginan yang kuat dapat memerangi stunting sehingga tidak ada lagi kasus stunting di wilayah tersebut.
Kabid Kesehatan Dikes Lombok Tengah memaparkan, berdasarkan laporan Kabupaten sampai dengan akhir Desember 2023 angka stunting Lombok Tengah mencapai 13,6%. Kegiatan pencegahan stunting diharapkan dapat berjalan maksimal di semua desa. (cn)