Lalu Abdul Wahid: Para Pemuda Jadilah Patriot Bangsa

Para nara sumber saat Karakter ID di Prime Park Hotel.

MATARAM-NTBNOW.CO–Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi NTB, Lalu Abdul Wahid, SH, MH mengatakan, para pemuda, pelajar dan organisasi kepemudaan hendaknya menjadi patriot bangsa dalam rangka mempertahankan keharmonisan bangsa, yang berdaulat, adil dan makmur.

“Jadilah kalian pionir-pionir dalam melawan bentuk kejahatan yang bertentangan dengan ideologi bangsa,” tegas Wahid diwakili Ketua Bidang Pemuda dan Pendidikan FKPT NTB, Lalu Prima Wira Putera, saat kegiatan Kampus Rakyat Terpilih Indonesia (Karakter ID) di Prime Park Hotel, 20 September 2023.

Kegiatan Karakter ID ini diikuti 20 peserta dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Dengan kegiatan ini akan memberikan pemahaman agar pelajar dan mahasiswa dalam menyikapi perbedaan sebagai hal yang lumrah dan seharusnya sebagai kekayaan bangsa.

Seperti diketahui bahwa lembaga pendidikan dan media sosial merupakan dua wilayah yang sangat menjadi perhatian bagi kelompok radikal terorisme untuk menyebarkan paham, sekaligus melakukan perekrutan anggota-anggota barunya.

Melalui dunia pendidikan, kelompok ini dapat melancarkan berbagai aksinya dengan modus terselubung memasukkan bapam radikal dengan kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler. “Kadang kelompok ini juga membina bibit-bibit generasi muda bangsa untuk dijadikan regenerasi kelompok. Ini harus diwaspadai,” katanya.

Bahkan melalui medsos, kelompok radikal berusaha dengan maksimal memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi membuat kemasan pesan, baik secara visual maupun audio, yang membuat masyarakat dengan konten keagamaan. Karenanya melalui Karakter ID ini, pelajar dan mahasiswa dapat melawan budaya gerakan radikalisme. “Kita harus melakukan kontra narasi,’ paparnya.

Beberapa materi yang diberikan kemarin adalah menyangkut kebijakan dan strategi pencegahan terorisme di kalangan pemuda disampaikan Kasi Pengawasan Barang BNPT, Faisal Yan Aulia, S.Fil, MSc dan nara sumber daerah, Murahim, M.Pd, salah satu dosen FKIP Unram dengan materi peran aktif pemuda pelajar dan organisasi kepemudaan dalam pencegahan terorisme. Juga pemateri nasional diberikan oleh Tio Prasetyo Utomo, praktisi Podcast.

Kasi Pengawasan Barang BNPT RI, Faisal Yan Aulia, S.Fil, MSc sebelum acara dibuka mengatakan agar pelajar dan mahasiswa serta kalangan anak muda bagaimana dapat diberikan pemahaman sedini mungkin terkait dengan mencegah adanya paham radikal terorisme.

“Dengan Karakter ID diharapkan muncul ide-ide dari kalangan pelajar dan mahasiswa untuk melawan segala bentuk pemahaman yang tidak sesuai dengan karakter bangsa dan negara,” ungkapnya.

Seperti diketahui bahwa langkah-langkah antisipatif mencegah dan menanggulangi aksi terorisme sejauh ini ada pendekatan utama yang dilakukan pemerintah, pertama pendekatan keras, pendekatan ini memerlukan keterlibatan fisik dengan melumpuhkan rencana destruktif seperti pengeboman.

Melalui legislatif, yudikatif dan eksekutif yang menunjukkan perang negara melawan terorisme, negara modern menggunakan beberapa metode seperti penangkapan, pengawasan, intelegen dan penahanan untuk melumpuhkan inisiatif para teroris.

Kedua, pendekatan yang dilakukan adalah dengan pendekatan lunak. Pendekatan ini merupakan upaya untuk merendahkan ideologi teroris melalui wacana kontra ideologi terhadap ideologi radikal yang mendorong kekerasan politik melalui kegiatan yang berada di tengah-tengah masyarakat.

BNPT sebagai lembaga pemerintah yang diamanatkan menangani terorisme, memandang penting aspek pencegahan yang bersifat lunak dalam upaya mewaspadai berkembangnya paham radikal terorisme yang membajak kepercayaan tertentu di masyaralat.

Diyakini, pendekatan lunak dalam rangka meningkatkan daya tangkal masyarakat, khususnya generasi muda dapat menolak ajakan kekerasan yang diinisiasi kelompok radikal terorisme. Karena itu melalui Karakter Id yang dilaksanakan ini sebagai usaha bersama untuk mewaspadai radikalisme sebagai bagian dari upaya pencegahan terorisme dalam rangka merawat perdamaian, toleransi dan kebhninekaan Indonesia. (kim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *