6 Sapi dan 7 Kambing Diqurbankan di Lapas Lombok Barat 

LOMBOK BARAT, NTBNOW.CO– Pada hari raya Idul Adha 1444 Hijriyah, suasana kegembiraan menghiasi Lapas Kelas IIA Lombok Barat saat dilaksanakannya Shalat Ied bersama warga binaan dan pegawai yang muslim. Pelaksanaan shalat Ied berjalan lancar dan tertib, menambah kesakralan momen tersebut.

Lebih dari seribu tiga ratus warga binaan Pemasyarakatan (WBP) yang muslim turut serta dalam pelaksanaan shalat Ied. Setelah itu, kegiatan berlanjut dengan penyembelihan hewan qurban.

Pada Hari Raya Idul Adha tahun ini, terdapat peningkatan jumlah hewan qurban yang akan dipotong. Selain dari Lapas sendiri, beberapa lembaga dan individu juga menitipkan hewan qurban, antara lain Bank BNI, Bank NTB Syariah, Bupati Lombok Barat, dan Walikota Mataram.

“Terima kasih banyak saya ucapkan kepada pihak-pihak yang menitipkan hewan qurban di Lapas Kelas IIA Lombok Barat,” ungkap Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Lombok Barat.

Total hewan qurban yang disiapkan mencakup enam ekor sapi dan tujuh ekor kambing. Setelah pemotongan, seluruh daging hewan qurban akan diserahkan kepada warga binaan. Warga binaan Lapas Kelas IIA Lombok Barat akan merasakan kegembiraan Idul Adha seperti masyarakat di luar, mulai dari siang hingga sore hari.

“Di dalam Lapas, sudah disiapkan acara untuk nanti siang sampai sore. Warga binaan akan bersama-sama menyembelih dan memotong daging hewan qurban di area steril. Dagingnya langsung disiapkan termasuk bahan untuk gulainya,” jelas Kepala Lapas.

Harapannya, apa yang dirasakan oleh masyarakat di luar Lapas juga dapat dirasakan oleh warga binaan Lapas Kelas IIA Lombok Barat.

Kepala Lapas mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, termasuk panitia pemotongan hewan kurban dan Kepala Kanwil Kemenkumham NTB, atas dukungan dan kerja sama yang telah diberikan. Semoga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan aman dan tertib.

Dengan begitu, Lapas Kelas IIA Lombok Barat memberikan kesempatan kepada warga binaan untuk merasakan kegembiraan dan pengalaman yang sama seperti masyarakat di luar, sehingga memberikan nilai positif bagi proses pemasyarakatan dan rehabilitasi mereka. (nang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *