Muhammadiyah Idul Fitri Jumat, NU Nunggu Sidang Isbat

JADWAL Lebaran Idul Fitri 2023 versi pemerintah, Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama, sangat dinantikan masyarakat. Lebaran versi pemerintah menunggu sidang isbat hari ini 20 April.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah resmi menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Jumat, 21 April 2023. Terdapat kemungkinan bahwa Idul Fitri tahun ini dirayakan tidak secara bersamaan oleh Umat Islam.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, pada hari Senin, 06 Februari di kantornya mengatakan bahwa 1 Syawal 1444 Hijriah atau Idul Fitri jatuh pada hari Jumat, 21 April 2023.

Dalam menentukan penanggalan tersebut, Muhammadiyah menggunakan hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid dari Organisasi Islam (Ormas) tersebut.

Melansir dari situs resmi Muhammadiyah, metode hisab yang mereka gunakan mengacu pada gerak faktual Bulan di langit. Sehingga bermula dan berakhirnya bulan kamariah berdasarkan kedudukan atau perjalanan bulan. Metode ini dikenal dengan sebutan hisab hakiki.

Dalam metode tersebut, Muhammadiyah menggunakan kriteria wujudul hilal. Yakni matahari terbenam terlebih dahulu daripada bulan meskipun jaraknya hanya selang satu menit atau kurang.

Berkenaan dengan itu, pada 20 April 2023 diketahui gerhana matahari melintasi wilayah Indonesia. Yakni gerhana matahari hibrida yang mana gerhana ini langka dan unik, karena dengan adanya fenomena ini menguatkan konsep hisab hakiki wujudul hilal yang Muhammadiyah gunakan.

Pada umumnya, gerhana matahari terjadi maka keesokan hatinya sudah memasuki bulan baru kalender hijriah. Namun, hal itu bergantung pada waktu terjadi gerhana.

Jika fenomena berlangsung pagi hingga siang maka keesokannya sudah masuk bulan baru karena tinggi hilal berada di atas ufuk. Sebaliknya, jika gerhana terjadi di sore hari, kemungkinan hilal masih di bawah ufuk dan esoknya belum masuk bulan baru.

Pemerintah dalam penentuan 1 Ramadan dan 1 Syawal mengacu pada kesepakatan Menteri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS).

(MABIMS) sendiri adalah kumpulan Menteri Agama dari Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura untuk mengusahakan unifikasi kalender hijriah, yang mulai ditetapkan sejak 2022 lalu. (jejak pers)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *