MATARAM (NTBNOW.CO)–Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) NTB, Lalu Abdul Wahid SH, MH mengatakan agar menyikapi adanya perbedaan sebagai hal yang lumrah dan seharusnya dilihat sebagai suatu kekayaan bangsa.
Sikap ini harus dimiliki semua pihak, khususnya generasi muda, katanya saat kegiatan Pelibatan Pemuda dalam Pencegahan Terorisme dengan Pitutur Kebangsaan “Ekspresi Indonesia Muda” melalui FKPT Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2022 ini di Sanggar Mutu Kabupaten Lobar, 8 November 2022.
Menurutnya pemahaman ini harus diberikan sejak dini kepada masyarakat. Kita harus berikan bekal kepada pemuda, pelajar dan mahasiswa untuk melawan budaya gerakan radikalisme yang sudah masuk ke semua lini, khususnya melalui media sosial, ungkapnya.
Cara yang dilakukan, yakni melalui konten-konten. Termasuk dengan adanya lomba konten kreatif yang diunggah melalui Medsos sebagai bentuk kontra narasi terhadap gerakan radikal dan teror, jelasnya.
Hadir dalam acara tersebut, Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) RI, diwakili Kasubdit Teknologi Informasi BNPT, Kombes (Pol) Drs Sutriyono, Sekretaris FKPT NTB, DR H Lalu Sajim Sastrawan, Kepala Kesbangpol Lobar diwakili sekretaris, Zamhuri Ikhsan, Camat Gerung, H Mulyadi, Nara Sumber, HL Agus Fathurahman, Adimas Ismail Albatati selaku Narasumber Nasional, vokalis ke III Group Band ST-12; Kabid Pemuda dan Pendidikan FKPT NTB, Lalu Prima Putra dan pengurus FKPT lainnya.
Kegiatan bersama BNPT ini diikuti 100 peserta, mulai pelajar, SMA, SMK, MA, mahasiswa, guru, komunitas pemuda dan Dinas Pendidikan baik yang ada di Lombok Barat maupun Mataram.
Menurut Lalu Wahid selain melawan gerakan radikal, juga akan menjadi bekal bagi mereka mengenai rasa nasionalisme yang ingin dicapai oleh para pendiri bangsa. Ini akan menjadi dasar yang kuat bagi pengembangan karakter siswa, mahasiswa dan pemuda yang mencintai tanah air dan bangsanya, paparnya.
Output yang ingin dicapai melalui kegiatan ini ingin melibatkan pemuda dalam pencegahan radikalisme dan terorisme dengan pitutur kebangsaan Ekspresi Indonesia Muda melalui FKPT NTB tahun 2022, khususnya mengenai pencegahan radikalisme dan terorisme.
Termasuk adanya saran dan masukan dalam rangka mereduksi paham radikalisme dan terorisme, ungkapnya seraya menambahkan, juga yang lebih penting adalah tersosialisasikannya pencegahan radikalisme oleh pemuda melalui video di media sosial.
Direktur Pencegahan BNPT RI diwakili Kasubdit Teknologi, Kombes (Pol) Drs Sutriyo mengatakan banggsa kepada peserta. Anda adalah orang-orang pilihan, dimana setelah nanti mendapatkan materi ini hendaknya tidak berhenti sampai di sini, tetapi bagaimana nanti dapat menyebarkan ilmu yang diperoleh ini untuk siapa saja, harapnya.
Anda, kata Sutriyo hendaknya bisa menjadi duta duta dalam rangka mencekal dan mencegah terhadap paham radikal yang selalu muncul di tengah masyarakat. Berperan aktiflah kalian di masyarakat, piantanya.
Membaca sambutan, Direktur Pencegahan, Sutriyo mengatakan bahwa terorisme adalah tindak kejahatan luar biasa yang menjadi perhatian dunia. Oleh karena itu melalui momen ini mari belajar dan membekali diri dengan membuat konten-konten kontra radikal. Insya Allah kita bisa dilakukan.
Ingat, lanjutnya, kejahatan radikal melalui konten itu sudah sangat masif, di medsos ini tidak hanya dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk melakukan usaha dan media sosial, tetapi kadang dimanfaatkan untuk menyebar paham radikal dan teror.
Kalau dulu menyebar teror dengan cara face to face, tetapi karena mudah terdeteksi, maka melalui medsos ini dianggap efektif. Dan yang kena pengaruh ini kadang tidak hanya kalangan pejabat dan masyarakat, tetapi semua kalangan, temasuk pelajar, mahasiswa dan pemuda, jelasnya.
Dilihat dari dampaknya, maka dampak terorisme pun tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan benda, seperti kasus teror yang terjadi di Surabaya, makasar, Palu dan beberapa daerah lain juga dapat merusak stabilitas negara, terutama dalam sisi ekonomi, pertahanan, keamanan, sosial budaya, dan lain sebagainya. Terorisme jelas menjadi ancaman bagi peradaban modern sehingga semakin jelas bahwa teror bukan merupakan bentuk kejahatan kekerasan destruktif biasa, melainkan sudah merupakan kejahatan terhadap perdamaian dan keamanan umat manusia, yang bahkan tanpa memandang suku, ras, agama, dan negara.
Karena itu , BNPT dan FKPT bagaimana dapat melakukan pencegahan terorisme ini serta melakukan kebijakan apa yang dapat dilakukan. Dengan mencermati kondisi di atas, maka dapat dikatakan pemuda, pelajar dan media sosial merupakan dua point strategis dalam transformasi paham dan perekrutan anggota kelompok radikal terorisme. Seperti kejadian baru-baru ini dimana wanita yang mau menerobos mau masuk ke istana dengan membawa senjata, itu disebabkan karena propaganda yang masuk ke wanita itu. Dalam hidup dunia normal seharusnya orang itu ingin hidup lama, tetapi bagi wanita itu dia malah pingin mati.
Dengan konten Ekspresi Indonesia Muda” dan meng-upload-nya di instagram reels dan tiktok. Melalui konten kreatif yang dilombakan BNPT bekerjasama dengan FKPT pihak panitia menyiapkan total hadiah 70 juta. Khusus bagi warga NTB, karena saya memberikan materi dan menjadi nara sumber di daerah ini akan memberikan hadiah lebih kepada pemenang. Nanti untuk tambahan hadiah kalau menang hubungi saya. Ingat itu, katanya disambut tepuk tangan peserta.
Memberikan materi dalam kegiatan Ekspresi Indonesia Muda, selain Kasubdit Teknologi Informasi BNPT, Kombes (Pol) Drs Sutriyono dengan judul kebijakan dan strategi pencegahan terorisme di kalangan pemuda dan pelajar, juga HL Agus Fathurahman,
Budayawan dan Pengamat Pendidikan NTB dengan materi peran pemuda pelajar dan organisasi kepemudaan dalam pencegahan teroris, Bapak Adimas Ismail Albatati (Vokalis III ST 12) memberikan materi harmoni dalam ekspresi Indonesia muda dan latihan pembuatan konten kreatif Espresi Indonesia Muda oleh Rusdiansyah Batubara, S.Pd., M.M. (kim)