MATARAM (NTBNOW.CO)-Sebanyak 35 Kepala KUA, Penghulu, Penyuluh dan Operator Bimas Kemenag Kabupaten/kota se-NTB mengikuti Capacity Building Program Revitalisasi KUA, Bidang Bimas Islam, Kanwil Kemenag NTB, di Hotel Astoria Lombok, Kota Mataram, Senin ( 01/8/2022).
Ketua Panitia dalam laporannya mengatakan Capacity Building merupakan hal paling penting dan strategis yang harus dilakukan untuk keberhasilan revitalisasi KUA. “Hal inilah yang melatarbelakangi kegiatan,” ungkap Ketua Panitia Safaruddin
Sementara Kakanwil Kemenag NTB, Dr M Zaidi Abdad menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi mendalam kepada panitia atas kegiatan yang diselenggarakan Bimas Islam.
KUA adalah lembaga yang paling dekat dengan masyarakat. “Karenanya, KUA harus bisa menjadi role model pelayanan di masyarakat,” tutur M Zaidi.
Salah satu program prioritas dari 7 program prioritas Menag RI adalah Revitalisasi KUA.
KUA harus bisa menjadi lembaga yang akrab, menarik masyarakat pada saat melakukan pelayanan, tambahnya.
Bangunan fisik yang bagus, eksterior dan interior yang indah dan proporsional, taman yang indah, tulisan-tulisan motivasi menjadi daya tarik bagi masyarakat yang akan menerima pelayanan .
Selain revitalisasi fisik KUA juga yang lebih penting dan strategis adalah manusianya. SDM yang melayani harus betul-betul memahami tupoksi dan materi pelayanan dengan baik dan benar.
Selain memahami tupoksinya, yang tidak kalah penting adalah bagaimana kemampuan memberikan pelayanan yang maksimal dalam bentuk etika, prilaku yang patut diteladani. “Mampu menjadi role model bagi masyarakat yang dilayani,”jelas Kakanwil.
Ada 4 tujuan revitalisasi KUA :
1. Meningkatkan kualitas pengamalan agama masing-masing ummat.
Kualitas pengamalan agama ditunjukkan dengan sikap,prilaku baik yang bisa diteladani
2. Memperkuat peran KUA dalam kehidupan beragama.
Salah satunya adalah aktiv menjemput bola,melakukan pendekatan , menyelesaikan persoalan keagamaan masyarakat .
Begitupun dengan tenaga administrasi dikantor, operator dalam memberikan pelayanan maksimal. Operator harus memahami dan menguasai aplikasi, sistem yang berlaku.
Kreativitas, inovasi dari SDM KUA hendaknya terus berupaya mencari cara lebih mudah,sederhana,cepat dalam memberikan pelayanan.
3. Memperkuat layanan keagamaan di masyarakat.
Pelayanan kua tdak hanya nikah, rujuk dan cerai tapi banyak layanan keagamaan yg bisa dibantu penanganannya kepada masyarakat
4. Meningkatkan kapasitas KUA dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Untuk mengetahui kebutuhan masyarakat terkait keagamaan bisa dilakukan dengan survey kecil-kecilan di masyarakat. (hms/has)