Mahasiswa Unram Terapkan Metode Vertikal Garden dengan Irigasi Tetes di Desa Medana

MATARAM–Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram (Unram) di Desa Medana, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara (KLU) menerapkan metode vertikal garden dengan irigasi tetes.

Ketua KKN Unram di Desa Medana, Kemas Arya Pamungkas mengatakan, kelompok KKN Desa Medana yang beranggotakan sepuluh  orang ini dengan  tema Rumah Pangan Lestari. Salah satu program utama kelompoknya yaitu menerapkan metode vertikal garden dengan irigasi tetes kepada masyarakat, khususnya KWT Tamara di Desa Medana.

Penerapan vertikal garden dengan irigasi tetes ini menjadi solusi untuk mengefisiensi penggunaan air, tenaga dan waktu karena dengan sistem ini kita hanya perlu menyalakan air melalui keran di sumber lalu membiarkan air menetes perlahan lansgung ke tanaman sehingga mengurangi terbuangnya air saat melakukan penyiraman.

“Semakin tinggi tingkat kehematan  penggunaan air irigasi akan semakin luas lahan dan tanaman yang di budidayakan. Sehingga hal ini akan berdampak baik pada peningkatan ketahanan pangan dalam arti produksi hasil panen lebih meningkat dibandingkan bila menggunakan irigasi konvensional,” ujar Kemas.

Hj Kartini, selaku ketua KWT Tamara menyampaikan apresiasi atas adanya penerapan  metode tersebut.

“Saya selaku ketua KWT Tamara dan mewakili warga Dusun Gol berterimakasih kepada mahasiswa KKN Unram. Mereka telah membagi ilmu  penerapan metode vertikal garden dengan irigasi tetes  ini. Terlebih  metode penanaman ini belum pernah kami ketahui bahkan belum pernah kami terapkan. Dan menurut saya metode ini lebih efisien untuk menghemat lahan dan peralatan untuk metode ini yang mudah di dapatkan,” katanya

Dijelaskan, bahan yang di gunakan untuk membuat vertikal garden dengan irigasi tetes oleh mahasiswa KKN Unram antara lain kayu usuk, selang drip, keran, pipa, dan ember.

Kemas menambahkan dirinya  berharap penuh kepada masyarakat dan KWT Tamara di Desa medana khususnya untuk terus menjaga dan memanfaatkan vertikal garden. Sebab dengan irigasi tetes ini  bukan hanya di KWT saja. Namun masayarakat dapat memanfaatkan sedikit lahan pekarangan rumah mereka untuk menanam tanaman hortikultura dengan metode yang telah dilakukan sehingga terciptanya ketahanan pangan yang optimal. ”Ini harapan kami. Sehingga apa yang kami lakukan bisa diterapkan untuk kepentingan masyarakat,” katanya. (bia)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *