Sejuk, Makam TGH Sibawaih Ramai Peziarah

MAKAM TGH Sibawaihi, di Bukit Ujung Kemalik, Desa Pemongkong, Kecamatan Jerowaru ramai didatangi para peziarah. Makam yang berada di puncak bukit itu setiap hari tidak pernah sepi. Kemarin Minggu (29/5) misalnya.

Ratusan peziarah mendatangi makam pengasuh Pondok Pesantren Yayasan Darul Yatama Wal Masakin (YADAMA) Jerowaru itu.
Mereka datang dengan berbagai kendaraan, sebagian besar dengan angkutan pedesaan  open cup.

Para peziarah langsung memasuki sebuah bangunan yang berlokasi di atas bukit, tempat makam TGH Sibawaih. Kemudian melakukan ritual zikir dan doa. Sebagian juga tampak membawa air mineral untuk mencuci muka di depan makam.

Para pengunjung menurut Suparlan, salah satu peziarah, sebagian besar jamaah pengajian yang sangat mencintai Tuan Guru semasa hidupnya. Sebagian juga yang datang untuk membayar nazar. “Ya, ada teman yang bayar nazar, ” kata salah satu pengunjung.

Sekadar informasi, TGH Sibawaih meninggal pada 24 November 2015. Ulama kharismatik asal Lombok bagian selatan itu konon memilih sendiri Bukit Ujung Kemalik tersebut sebagai areal pemakamannya. Bahkan liang lahat tempat dimakamkan sekarang menurut info yang diserap NTBNOW.CO digali sendiri oleh TGH Sibawaih sebulan sebelum meninggal dunia.

“Beliau dimakamkan di bukit itu (Bukit Ujung Kemalik) adalah wasiat beliau sekitar 1 bulan sebelum meninggal saat almarhum menggali sendiri liang lahatnya,” tutur salah satu pengunjung.
Wasiat sang Tuan Guru dilaksanakan keluarga meski tempatnya terbilang cukup jauh dari kediamannya di Jerowaru. Bukit Ujung Kemalik ini merupakan tempat yang cukup bagus untuk berwisata.

Banyaknya warga yang akan datang berkunjung itu pun sudah dikabarkan jauh hari sebelumnya oleh tuan Guru. Kabarnya, pernah suatu  hari kala bersih-bersih di areal Bukit Ujung Kemalik, Tuan Guru berkata lokasi ini kelak akan ramai dikunjungi orang.

Oleh penerus TGH Sibawaih, lokasi pemakaman ini sudah dipugar. Dibangun sejumlah fasilitas penunjang seperti tempat ibadah dan fasilitas umum seperti berugak. Para pengunjung juga tidak akan kesulitan jika membutuhkan sesuatu. Karena di sekitarnya juga terlihat beberapa pedagang. Lokasi makam juga terasa lebih sejuk karena ada rimbunan pepohonan termasuk di tempat parkir, kendaraan di bawah pohon yang rindang. (has)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *