BOGOR (NTBNOW.CO)– Kabar membanggakan datang dari Universitas Muhammadiyah Bogor Raya (Umbara). Salah satu dosen terbaiknya, Nina, M.Pd., berhasil meraih Penghargaan Parasamya Suratma Nugraha 2025, sebuah apresiasi bergengsi bagi para pegiat literasi, penulis, dan pendidik berprestasi di Jawa Barat.
Acara penganugerahan tersebut digelar di Travelo Hotel Bandung, pada 26 Oktober 2025, dihadiri oleh ratusan tokoh literasi dari berbagai daerah. Penghargaan Parasamya Susastra Nugraha Indonesia sendiri digagas oleh KPPJ di bawah kepemimpinan Prawiro Sudirjo, dan tahun ini diberikan kepada 210 penerima dari Jawa Barat serta 10 penerima dari provinsi lain di Indonesia. Ajang ini terbagi dalam tiga kategori utama: Susastra (Penulis Solo), Suratma (Penggerak Literasi), dan Praja (Siswa).
Bagi Nina, penghargaan ini bukan sekadar simbol prestasi, tetapi juga pengakuan atas konsistensinya mengembangkan budaya literasi di lingkungan kampus dan masyarakat. Ia dikenal aktif menulis karya ilmiah yang telah dipublikasikan di berbagai jurnal nasional terindeks Sinta maupun jurnal internasional bereputasi. Tak hanya itu, Nina juga menulis sejumlah buku, antara lain Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi, Sintaksis Bahasa Indonesia, Modul Jurnalistik, serta beberapa buku antologi cerpen.
Dalam kesempatan itu, Nina tak kuasa menahan haru. “Saya bersyukur atas penghargaan ini. Ini bukan semata-mata milik saya, tetapi milik seluruh keluarga besar Universitas Muhammadiyah Bogor Raya, terutama teman-teman di Balai Jurnalistik Mahasiswa (BJM) Umbara yang selalu mendampingi saya dalam kegiatan pengabdian masyarakat di bidang penulisan berita,” ujarnya penuh rasa syukur.
Nina kemudian bercerita tentang perjalanan panjangnya hingga meraih penghargaan ini.
“Semuanya berawal dari tahun 2021, saat saya mendapat hibah penelitian di bidang jurnalistik. Dari penelitian itu lahirlah buku Modul Jurnalisme Positif dan seminar jurnalistik bagi mahasiswa. Dari sanalah muncul komunitas Balai Jurnalistik Mahasiswa (BJM) dan portal berita online Jejak Pers,” jelasnya.
Bagi Nina, menulis bukan sekadar kegiatan akademik, tetapi juga bagian dari dakwah intelektual.
“Menulis adalah cara saya berbagi ilmu, sesuai dengan prinsip Muhammadiyah yakni Dakwah bil Qalam — berdakwah melalui pena,” tuturnya.
Kini, di tengah kesibukannya sebagai Dosen Bahasa Indonesia di Umbara, Nina juga sedang menempuh studi Program Doktoral di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Ia berharap penghargaan yang diraihnya bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda.
“Semoga ini menjadi motivasi bagi saya dan para remaja untuk terus meningkatkan budaya membaca dan menulis,” pungkasnya dengan senyum penuh semangat. (*)
Keterangan Foto:
Nina (kiri) saat menerima penghargaan. (Foto: dokumen pribadi)
Penulis: Nina.












