Gelar Apel Pasukan, Polda NTB Siapkan 3.037 Personil Gabungan Amankan MotoGP 

APEL: Kapolda NTB Irjen Pol. Hadi Gunawan mengecek kesiapan personil untuk pengamanan MotoGP 2025. (ist)

MATARAM (NTBNOW.CO)– Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar apel gelar pasukan operasi Mandalika Rinjani 2025 dalam rangka pengamanan MotoGP Mandalika 2025. Kegiatan berlangsung di Lapangan Tribun Bhara Daksa Polda NTB, Rabu (24/09).

Apel dipimpin lansung oleh Kapolda NTB, Irjen Pol. Hadi Gunawan.

Dalam sambutannya, dia mengatakan bahwa MotoGP Mandalika bukan hanya ajang balap motor, melainkan juga sarana promosi potensi NTB di bidang pariwisata, investasi, dan budaya. Karena itu, aspek keamanan menjadi faktor kunci keberhasilan.

“Pengamanan yang maksimal dan profesional adalah harga mati. Ini bentuk nyata sinergitas sektoral TNI, Polri, dan instansi terkait. Target kita adalah zero insiden selama gelaran MotoGP,” katanya.

Menurutnya empat poin penting dalam pelaksanaan pengamanan. Pertama, sinergitas sebagai kunci utama, dengan menanggalkan ego sektoral demi tujuan bersama.

Kedua, pelaksanaan tugas secara profesional dan humanis agar penonton merasa aman dan nyaman. Ketiga, penguasaan tugas pokok, pemahaman lokasi, serta potensi kerawanan. Keempat, menjaga kesehatan dan keselamatan diri personel karena tugas ini membutuhkan konsentrasi tinggi.

“Kita berharap pengamanan MotoGP Mandalika dapat berjalan sesuai rencana, karena salah satu faktor kesuksesan event ini adalah keamanan,” ucapnya.

Dalam giat pengamanan tersebut, Polda NTB mengerahkan sebanyak 3.037 personel gabungan yang terdiri atas 2.580 personel Polda NTB, 266 personel bantuan kendali operasi (BKO) dari Mabes Polri, dan 500 personel pengamanan dari lembaga pemerintahan, serta dukungan pengamanan dari TNI sebanyak 191 personel.

“Pengamanan terbagi dalam tiga zona, yakni barat, tengah, dan timur, dengan tujuh satuan tugas yang mencakup preventif, preemtif, hingga tindak,” paparnya.

Selain itu, dukungan dari personil Mabes Polri yakni sistem anti-drone dan pemantauan udara menggunakan helikopter.

Sementara itu, untuk rekayasa lalu lintas akan diterapkan, mulai dari jalur transportasi, area parkir, hingga pengaturan arus penonton.

“Semua akan kita atur. Jika ada masyarakat yang protes, kita lakukan komunikasi damai, jangan sampai mengganggu jalannya event,” imbuhnya. (can)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *