MATARAM (NTBNOW.CO)–Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram mengungkap praktik Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) atau Sodomi di kalangan pelajar. Praktik ini diduga melibatkan anak-anak yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) di Kota Mataram.
Ketua LPA Kota Mataram, Joko Jumadi menyebutkan, ia mendapat laporan adanya siswa yang melakukan percobaan sodomi terhadap teman sekelasnya.
“Sedang kita dalami percobaannya seperti apa,” katanya saat dihubungi lewat telepon, Senin (11/8).
Dia menyebutkan, saat ini pihaknya tengah melakukan assesment terhadap siswa pemberi aduan. Hasil assesment mengungkap praktik gay ini merupakan prasyarat untuk masuk ke dalam sebuah komunitas.
“Si anak itu melakukan sodomi agar bisa diterima di circle atau geng, seperti persyaratannya bisa gabung di kelompok itu, yang isinya juga anak anak SD,” jelasnya.
Joko mengaku, korban merasa ketakutan setelah mengalami percobaan sodomi oleh anggota geng tersebut. Dan melaporkan kepada LPA.”Anak tersebut mengaku dipaksa untuk melakukan sodomi,” ucapnya.
Selanjutnya, Pihak LPA akan memanggil anggota geng tersebut untuk melakukan assesment lanjutan. Diperkirakan ada sembilan orang yang masuk ke dalam geng tersebut.
Mengenai keterlibatan orang dewasa dalam kasus ini, Joko menyebut bakal menunggu hasil keterangan dari anggota geng.
“Sementara melibatkan anak SD, tapi kami belum masuk ke 9 orang itu. Nanti seperti apa akan kita lihat, karena proses asesmen masih panjang,” jelas Joko.
Selain di Mataram, Joko mengaku juga menerima laporan adanya kasus serupa di wilayah Lombok Barat. Kasus ini juga melibatkan anak SD, namun tidak terlibat dalam geng tertentu.
“Sekitar dua bulan yang lalu, ada juga percobaan sodomi yang dilakukan anak usia 9 tahun terhadap anak usia 5 tahun,” beber Joko.
Ia menduga, kasus di Lombok Barat tidak terkait dengan kasus di Mataram. Namun, Joko memastikan akan menindaklanjuti kasus di kedua daerah itu.
“Kita sudah panggil pelakunya. Segera kami panggil anak-anak lain yang menjadi anggota geng, dan Kita fokusnya penanganan di Mataram dan Lombok Barat,” pungkasnya. (can)