Abdus Syukur Didukung Tokoh NU dan Akademisi, Siap Pimpin PWI NTB

MATARAM (NTBNOW.CO)– Nama Abdus Syukur makin santer disebut. Bukan sekadar disebut, tapi didukung. Dari wartawan biasa sampai tokoh NU dan akademisi. Semuanya punya satu harapan: PWI NTB butuh pemimpin baru. Yang visioner. Yang bukan sekadar bisa bicara, tapi bisa bekerja.

Abdus Syukur, jurnalis senior yang telah puluhan tahun malang melintang di dunia media, kini sedang jadi sorotan. Bukan karena sensasi, tapi karena kredibilitas dan rekam jejaknya. Sosok yang tidak banyak bicara di media sosial, tapi banyak bekerja di dunia nyata.

Agus Mulyadi, Ketua DPW Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) NTB sekaligus tokoh muda Nahdlatul Ulama, adalah salah satu yang secara terbuka menyatakan dukungan. Menurutnya, Abdus Syukur adalah figur jurnalis visioner yang tahu persis bagaimana membangun organisasi wartawan agar lebih kuat dan bermartabat.

“Beliau punya integritas dan pengalaman. Saya melihat beliau cocok memimpin PWI NTB,” kata Agus, Rabu (16/7/2025).

Dukungan juga datang dari kalangan akademisi. Dr. Juniawan, M.Si., dari Gerakan Peduli Tani dan Nelayan (GPTN) NTB, bahkan menyebut Syukur sebagai pribadi yang tidak hanya paham teori jurnalistik, tapi juga menjiwainya dalam praktik.

“Dia punya kecintaan terhadap profesi wartawan. Dan itu sudah terbukti sejak dulu,” ujar Juniawan.

Ketua PWI NTB adalah jabatan yang bukan hanya penting, tapi strategis. Di tengah dinamika media hari ini, wartawan tidak hanya butuh perlindungan hukum. Tapi juga arah, etika, dan wadah yang bisa menyatukan semua perbedaan. Dan banyak yang menilai, Abdus Syukur adalah jawabannya.

Di kalangan wartawan sendiri, dukungan juga datang dari berbagai arah. Mereka menyebut, Syukur tidak hanya punya visi, tapi juga kerendahan hati. Ia jarang muncul sebagai pusat perhatian, namun selalu hadir saat dibutuhkan. Dan itu bukan sekadar citra. Tapi kenyataan.

“PWI NTB butuh pemimpin yang bisa merangkul. Bukan memukul. Yang bisa membina, bukan membinasakan,” ujar salah satu wartawan senior yang enggan disebut namanya.

Pemilihan Ketua PWI NTB kali ini memang dinilai penting. Banyak yang berharap, organisasi tertua wartawan ini kembali menjadi rumah besar. Tempat berteduh, berdiskusi, dan bertumbuh bersama.

Apalagi dengan banyaknya tantangan media saat ini—dari disrupsi teknologi hingga erosi etika jurnalistik—PWI harus lebih kuat, lebih cerdas, dan lebih membumi.

Dan dalam semua diskusi itu, nama Abdus Syukur selalu muncul.

Ia memang bukan yang paling keras berbicara. Tapi sering menjadi yang paling didengar.

Ia bukan yang paling banyak tampil. Tapi yang paling dipercaya.

Dan kini, dengan semakin banyaknya dukungan dari tokoh NU, akademisi, hingga wartawan akar rumput, langkah Abdus Syukur menuju Ketua PWI NTB tinggal menunggu waktu.

“Wartawan butuh rumah, bukan panggung. Butuh pemimpin, bukan bintang. Dan saya yakin, Abdus Syukur tahu itu semua,” pungkas Juniawan. (red)

Keterangan Foto:

Akademisi Dr. Juniawan, M.Si, Abdus Syukur dan Agus Mulyadi, Ketua DPW Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) NTB. (ist)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *