FPTI Siap Bangun Sistem Rescue di Gunung Rinjani, Libatkan Warga Lokal

MATARAM (NTBNOW.CO) – Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) akan mendukung Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam membangun sistem rescue di Gunung Rinjani.

Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan keselamatan pendakian sekaligus mencegah insiden tragis seperti yang menimpa pendaki asal Brasil, Juliana Marins (26), yang meninggal dunia usai jatuh ke jurang sedalam 600 meter pada Sabtu (21/6/2025).

Pendiri brand outdoor Consina, Dyson Toba, menyatakan FPTI telah berkoordinasi dengan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal terkait rencana pembentukan tim rescue Rinjani yang berasal dari masyarakat lingkar gunung, seperti porter, pemandu wisata, dan relawan.

“Tim ini akan kami latih dengan standar rescue profesional dan diberikan sertifikasi internasional. Tim akan dikelola langsung oleh FPTI,” ujar Dyson di Mataram, Rabu (2/7/2025).

Menurutnya, keberadaan tim ini akan melengkapi peran SAR Mataram. FPTI juga membuka ruang kerja sama dengan SAR untuk pelatihan bersama dan penanganan insiden di lapangan.

Tak hanya membentuk tim penyelamat, FPTI juga akan membangun sistem peringatan dini di jalur pendakian Gunung Rinjani. Beberapa titik berbahaya akan dipasangi tanda peringatan dan tali pengaman guna meningkatkan kewaspadaan pendaki.

“Kami akan pasang tanda bahaya dan tali di titik rawan tergelincir. Bahkan rambu-rambu ini akan terlihat jelas saat malam hari,” jelas Harry Suliztiarto, Pendiri sekaligus Penasihat FPTI Pusat.

Harry menekankan bahwa tim rescue ini bukan bagian dari SAR swasta, melainkan unit pendukung yang bergerak cepat saat terjadi kecelakaan, terutama pada medan ekstrem seperti Rinjani.

“Keindahan Gunung Rinjani membuat pendaki sering terlena. Karena itu kita butuh sistem yang bisa merespons cepat. Target awal kami latih 6–12 orang dari warga lingkar Rinjani, termasuk porter dan pemandu dari komunitas seperti Agam Rinjani,” paparnya.

 

Pemerintah Provinsi NTB juga menyambut baik inisiatif ini. Kepala Dinas Kominfotik NTB, Yusron Hadi, menyebut pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) untuk menyiapkan pos rescue dan bantuan peralatan.

“Kita targetkan pelatihan intensif dilakukan dalam 10 hari ke depan. Pemprov NTB akan mendukung penuh, apalagi saat ini sedang high season pendakian,” ujar Yusron.

Dengan langkah ini, diharapkan Gunung Rinjani menjadi destinasi wisata alam yang tidak hanya indah, tetapi juga aman bagi semua pendaki, baik domestik maupun mancanegara. (can)

Keterangan Foto:

KOORDINASI: Wakil Ketua Bidang Sarana Prasarana dan Aset FTPI Pusat Herson Nico bersama Penasihat FPTI Harry Suliztiarto dan Kepala Dinas Kominfotik NTB Yusron Hadi (kanan ke kiri) di Mataram usai koordinasi dengan Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal terkait pembentukan tim rescue di Lingkar Rinjani, Rabu (2/7). (susan/ntbnow.co)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *