FSKR Gelar Pengajian Bulanan, TGH Ali Maksum Bahas Keimanan dan Kesalehan Sosial

MATARAM (NTBNOW.CO)—Forum Silaturrahmi Keluarga Ranggagata (FSKR) kembali menggelar pengajian bulanan. Kali ini, lokasi pengajiannya tidak seperti biasa, di masjid atau di rumah anggota. Tapi di Cafe Forsa, milik salah satu anggota, Nursaat Rahmatullah, SH, Ketua DPW Forsa (Fans of Rhoma & Soneta) NTB. Kegiatan keagamaan ini dihadiri para penasehat, ketua, dan anggota FKSR.

Acara diawali dengan sambutan Ketua FSKR, Drs Junaidi Akhyar. Ia mengajak seluruh hadirin untuk senantiasa bersyukur atas nikmat Allah berupa kesehatan dan kesempatan yang dilimpahkan Allah.

“Kali ini agak lain karena kita melaksanakan pengajian di Cafe FORSA, Mataram,” katanya.

Pada kesempatan itu juga dilakukan penyerahan mandat dari Ketua H Junaidi Akhyar kepada penasehat FSKR H Muhibbah, karena masa kepengurusan akan berakhir pada 22 Mei 2025.

TGH Ali Maksum: Tingkatkan Keimanan dan Kesalehan Sosial

Puncak acara diisi dengan tausiyah dari TGH Ali Maksum yang menyampaikan pesan mendalam tentang pentingnya takarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah). Terutama di bulan Dzulhijjah yang identik dengan ibadah haji. “Tahun ini adalah haji akbar. Saya dapat kabar dari salah satu jamaah haji, cuaca di Tanah Suci mencapai 55 derajat. Ini adalah ujian besar bagi para jamaah,” ujar TGH Ali Maksum.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga konsistensi dalam membaca shalawat agar mendapat syafaat Nabi Muhammad di akhirat kelak.

Menurutnya, apa pun profesi kita, hendaknya bercita-cita untuk selalu meningkatkan keimanan dan kesalehan sosial.

TGH Ali juga menjelaskan empat cara meningkatkan keimanan menurut Imam Syafi’i. Pertama, menambah ilmu agama. Dengan selalu memperbarui pengetahuan agama, dilandasi keikhlasan dan kesabaran. Ia juga mencontohkan kisah Nabi Ibrahim yang rela menyembelih putra satu-satunya setelah penantian 86 tahun sebagai pelajaran cinta dan keimanan.

Kedua, perbanyak zikir dan membaca Alquran. Ketiga, bergaul dengan orang orang soleh dan ulama. “Lingkungan sangat memengaruhi keimanan kita,” katanya. Keempat, cara meningkatkan keimanan kita adalah tawakal kepada Allah. Menyerahkan segala urusan kepada-Nya setelah berusaha.

Di akhir acara, para peserta juga terlibat dalam diskusi ringan seputar ibadah kurban, termasuk perbedaan antara kurban wajib (nazar) dan kurban sunah.

TGH Ali mengingatkan agar berhati-hati dalam pelaksanaan, termasuk larangan memberikan upah kepada penyembelih dalam bentuk bagian dari hewan kurban seperti kepala atau daging.

Acara pengajian FSKR kali ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi, tetapi juga memperkaya spiritualitas dan wawasan keislaman para pesertanya.

Divisi Dakwah FSKR Agus Mulyadi, MM, memandu acara dengan apik sehingga berjalan lancar dan penuh makna. (red)

Keterangan Foto:

TGH Ali Maksum (dua dari kiri), penyerahan mandat dari ketua kepada penasehat dan para jamaah anggota FSKR yang mendengarkan tausiyah. (Foto: has/ntbnow.co)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *