NTB  

Gubernur Iqbal Siapkan Strategi Baru untuk Pariwisata Berkualitas dan Berkelanjutan

MATARAM (NTBNOW.CO) – Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram bersama Forum Wartawan Ekonomi menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Mengembangkan Pariwisata NTB yang Berkualitas dan Berkelanjutan”.

Acara yang digelar di UIN Mataram (2/02) itu, menghadirkan Gubernur NTB terpilih Lalu Muhammad Iqbal, akademisi, pelaku industri pariwisata, serta perwakilan lembaga terkait untuk membahas arah baru pariwisata NTB.

Dalam diskusi tersebut, Lalu Muhammad Iqbal menegaskan NTB harus beralih ke quality tourism yang lebih berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat serta lingkungan.

“Saya sudah melakukan medical check-up terhadap birokrasi kita selama dua bulan terakhir. Setelah pelantikan, akan ada audit birokrasi agar lebih ramping dan efisien,” ujarnya.

Ia juga menyoroti tumpang tindih peran antara Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) dan Dinas Pariwisata NTB. “Dinas Pariwisata harus fokus pada pengelolaan destinasi, sementara BPPD bertanggung jawab atas promosi yang transparan dan efektif,” tegasnya.

Iqbal mengungkapkan rencana mengisi kalender wisata NTB dengan berbagai event sepanjang tahun. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan sekaligus menekan harga tiket pesawat melalui peningkatan permintaan.

“Kita sudah berbicara dengan Garuda dan Lion Group agar ada extra flight setiap event besar,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga menyoroti pengembangan sport tourism dan rencana pembangunan mini zoo di wilayah selatan NTB.

Dalam sesi diskusi, Martalina dari Kementerian Kelautan dan Perikanan menyoroti dampak mass tourism terhadap ekosistem laut, terutama di kawasan Gili Matra.

Sementara itu, Yarman dari Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mengungkapkan jumlah pendaki meningkat tajam dari 140 ribu pada 2023 menjadi 189 ribu pada 2024. Untuk menjaga kelestarian alam, pihaknya akan menerapkan kebijakan zero waste yang mewajibkan pendaki membawa wadah sendiri guna mengurangi sampah di jalur pendakian.

Aksesibilitas dan Pengembangan Destinasi Wisata Baru

Abubakar dari Gili Gede mengungkapkan ketimpangan kunjungan wisatawan di NTB, di mana 81% wisatawan lebih banyak mengunjungi wilayah utara dibanding selatan.

Menanggapi hal ini, Lalu Muhammad Iqbal mengumumkan rencana membuka jalur laut baru, termasuk uji coba rute kapal cepat Benoa–Senggigi untuk menghidupkan kembali Senggigi sebagai pusat wisata.

“Kami juga tengah mengupayakan pendaftaran Kota Tua Ampenan ke UNESCO sebagai situs warisan dunia agar daya tarik wisata sejarah di NTB semakin meningkat,” tambahnya.

Promosi Pariwisata: Berbasis Citra, Bukan Sekadar Pameran

Sahlan M Saleh, Ketua BPPD NTB menyoroti tantangan dalam promosi wisata, termasuk keterbatasan anggaran dan kendala lingkungan di destinasi wisata.

Menanggapi hal ini, Iqbal menegaskan NTB tidak boleh hanya mengandalkan pameran pariwisata internasional. “Saya 28 tahun jadi promotor pameran, dan itu lebih ke prestige. Promosi harus berbasis image building, bukan hanya hadir di pameran yang menghabiskan anggaran,” tegasnya.

Ia juga menyoroti perlunya pendekatan berbasis perilaku pasar (market behavior), di mana desa wisata harus menawarkan pengalaman unik bagi wisatawan, bukan sekadar penginapan murah.

Komitmen untuk NTB yang Lebih Maju

Diskusi ditutup dengan ajakan Lalu Muhammad Iqbal untuk membangun pariwisata NTB secara berkelanjutan dan berkualitas.

“Ini baru awal. Kita harus bergandengan tangan untuk mewujudkan NTB sebagai destinasi wisata unggulan yang berdaya saing tinggi,” pungkasnya.

Dengan berbagai strategi yang dipaparkan, FGD ini menjadi langkah awal dalam merancang kebijakan pariwisata NTB yang lebih terarah, kompetitif, dan berkelanjutan di tingkat nasional maupun global. (**)

Keterangan Foto:

Gubernur NTB Terpilih Lalu Iqbal foto bersama peserta FGD. (ist)