MATARAM (NTBNOW.CO) – Menguasai materi guiding menjadi salah satu kunci sukses dalam melaksanakan handling tour selain skill dan attitude. Untuk mendukung hal ini, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) NTB menggelar lokakarya budaya selama satu hari. Acara ini bertujuan meningkatkan pengetahuan para pemandu wisata tentang budaya di NTB, khususnya budaya Sasak di Lombok.
Ketua DPD HPI NTB, HL Fatwir Uzali, MPd mengatakan, lokakarya menghadirkan dua narasumber, yaitu Drs. Lalu Agus Fatuhurahman dan Pinandite Puspa Yoga, S.Pd., M.Pd., yang membagikan pengetahuan mendalam tentang budaya lokal.
Para narasumber menjelaskan asal-usul masyarakat Sasak, adat istiadat, serta tradisi yang masih hidup di tengah masyarakat Lombok. Materi ini diharapkan memperkuat kemampuan pemandu wisata dalam menyampaikan cerita budaya kepada wisatawan.
Selain budaya Sasak, lokakarya juga membahas keberadaan pura sebagai tempat ibadah umat Hindu di Lombok. Beberapa pura terkenal seperti Mayure, Meru, Taman Narmada, Lingsar, dan Batu Bolong menjadi sorotan, mengingat lokasi-lokasi ini sering dikunjungi dalam paket wisata.
Ketua DPD HPI NTB juga menyampaikan bahwa materi lokakarya ini akan disusun menjadi buku saku (guide book) yang dapat digunakan oleh seluruh anggota HPI NTB. Buku tersebut akan dilengkapi dengan informasi tambahan seperti geografis, seni, bangunan tradisional, dan lainnya.
“Dengan adanya buku saku ini, diharapkan informasi yang disampaikan para pemandu wisata dapat seragam dan sesuai standar. Ini akan menjadi nilai tambah dalam pelayanan kepada wisatawan,” ujarnya.
Melalui kegiatan seperti lokakarya ini, DPD HPI NTB terus berupaya meningkatkan standar guiding para anggotanya. Pengetahuan yang mendalam tentang budaya lokal akan memberikan pengalaman wisata yang lebih bermakna bagi wisatawan. Sekaligus mempromosikan kekayaan budaya NTB ke kancah internasional. (red)