JAKARTA (NTBNOW.CO) – PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN) mengumumkan hasil kinerja keuangan dan operasionalnya untuk sembilan bulan pertama tahun 2024. Melalui anak usahanya, PT Amman Mineral Nusa Tenggara, pengelola tambang Batu Hijau yang merupakan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia, AMMAN mencatatkan pertumbuhan signifikan.
Sejak mengambilalih operasi Batu Hijau pada 2016, AMMAN secara konsisten mencapai rekor produktivitas. Tahun 2024 menjadi tonggak baru dengan pencapaian rekor produksi tertinggi selama sembilan bulan pertama, berakhir pada 30 September 2024.
Peningkatan Produksi Tembaga dan Emas
Pada periode tersebut, produksi konsentrat meningkat 85% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan produksi tembaga dan emas masing-masing naik 68% dan 173%. Pertumbuhan ini didukung oleh produksi bijih berkadar tinggi dari Fase 7 tambang.
Alexander Ramlie, Direktur Utama AMMAN, menjelaskan bahwa perusahaan telah memperbarui panduan produksi 2024 dengan mempertimbangkan jadwal smelter, transisi dari Fase 7 ke Fase 8, dan ekspansi pabrik konsentrator. “Kami telah membangun fondasi kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan di masa depan,” ujarnya dalam rilis resmi pada Kamis (28/11/2024).
Keuangan: Lonjakan Laba Bersih hingga 958%
Pada sembilan bulan pertama 2024, AMMAN mencatatkan:
-Penjualan bersih: Naik 117% menjadi USD 2,495 juta dibandingkan tahun sebelumnya.
– EBITDA: Melonjak 147% menjadi USD 1,479 juta, dengan margin EBITDA sebesar 59%.
– Laba bersih: Meningkat drastis 958% menjadi USD 720 juta, dengan margin laba bersih mencapai 29%.
Arief Sidarto, Direktur Keuangan AMMAN, menyebutkan bahwa peningkatan ini didorong oleh kenaikan volume penjualan tembaga dan emas, serta harga jual yang lebih tinggi, yaitu 21% untuk emas dan 6% untuk tembaga.
Investasi Ekspansi Besar-besaran
Total belanja modal hingga September 2024 meningkat 52% menjadi USD 1,392 juta, digunakan untuk:
– Smelter dan Precious Metals Refinery (PMR): USD 406 juta.
– Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) dan fasilitas pendukung: USD 177 juta.
– Ekspansi pabrik konsentrator: USD 470 juta.
Prospek Tambang Elang
Tambang Elang, salah satu deposit tembaga dan emas porfiri terbesar di dunia, menjadi fokus berikutnya setelah Fase 8. Studi kelayakan menunjukkan peningkatan cadangan tembaga sebesar 43% dan emas sebesar 48%. Produksi diproyeksikan mulai setelah Fase 8 selesai, memanfaatkan infrastruktur Batu Hijau yang ada.
Panduan Produksi 2024
AMMAN memperkirakan produksi konsentrat sebesar 715.000 metrik ton kering, mengandung 374 juta pon tembaga dan 751.000 ons emas. Persiapan smelter ramp-up menjadi prioritas utama, dengan target persediaan konsentrat mencapai 200.000 metrik ton kering hingga akhir tahun.
Melalui strategi ini, AMMAN optimistis melanjutkan posisinya sebagai produsen tembaga terintegrasi dengan biaya terendah di dunia, sekaligus memastikan keberlanjutan operasional untuk jangka panjang. (**)
Keterangan Foto:
Tambang PT. AMMAN MINERAL NUSA TENGGARA. (Foto: istimewa)