Dispar dan BPPD NTB Bahas Agenda Pariwisata 2025, Fokus pada Promosi dan Konektivitas

MATARAM (NTBNOW.CO)– Dinas Pariwisata (Dispar) dan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar rapat di kantor Dispar pada Sabtu, 15 November 2024.

Rapat ini membahas sejumlah agenda penting untuk sektor pariwisata pada tahun 2025, termasuk kalender event pariwisata serta sinkronisasi program kerja dan kegiatan unggulan.

Rapat dipimpin oleh Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaluddin Malady, MT, dan dihadiri oleh Kabid Pemasaran Dispar, Mulki, Ketua BPPD NTB Sahlan M Saleh, serta Sekretaris BPPD HL Fatwir Uzali bersama empat anggota BPPD: Dr. Ali Muhtasom, Abdus Syukur, Badrun, dan Mustamar M Natsir. Hadir juga Direktur Eksekutif BPPD, Nurhaedin dan Bendahara Indah Devi.

Kadis Jamaluddin menekankan pentingnya penguatan promosi destinasi wisata melalui berbagai platform media, baik lokal maupun internasional. “Target kami adalah mendatangkan 3-4 juta wisatawan tahun depan. Promosi yang terstruktur dan strategi pemasaran yang efektif sangat penting untuk mencapai angka tersebut,” ujarnya.

Menurutnya, promosi yang intensif di berbagai media menjadi salah satu kunci untuk menarik lebih banyak wisatawan, baik dari pasar domestik maupun internasional.

Jamaluddin juga menyoroti masalah yang dihadapi oleh destinasi wisata populer, seperti Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air, terkait pengelolaan sampah. Untuk mengatasi hal ini, Dispar NTB mengusulkan pembentukan bank sampah di tingkat desa dan kerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Pendekatan ini diharapkan dapat menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih efektif dan terintegrasi di daerah wisata.

Dalam rapat tersebut, beberapa kalender event pariwisata yang penting di NTB juga dibahas, termasuk MotoGP, Bau Nyale, dan Perang Topat. Selain itu, sejumlah acara di Pulau Sumbawa juga dimasukkan dalam daftar kegiatan unggulan yang diharapkan dapat meningkatkan daya tarik wisatawan.

“Untuk mewujudkan tujuan ini, kami mengajak seluruh asosiasi perhotelan, maskapai penerbangan, dan pelaku industri kreatif untuk berkolaborasi,” tambah Jamaluddin.

Salah satu topik utama yang dibahas adalah masalah konektivitas penerbangan, khususnya pembukaan rute penerbangan langsung dari Australia ke NTB yang masih terkendala oleh permintaan subsidi. Konektivitas yang baik, menurut Jamaluddin, sangat penting untuk meningkatkan jumlah wisatawan, baik dari pasar domestik maupun internasional.

Rapat juga membahas peluang untuk meningkatkan promosi pariwisata di Timur Tengah, Eropa, dan Australia, mengingat potensi besar destinasi seperti Lombok dan Sumbawa yang memiliki keindahan alam serta kekayaan budaya yang dapat menarik wisatawan dari wilayah tersebut.

Optimisme terhadap Anggaran dan Dukungan Pemerintah

Mantan Kadis Perkim NTB ini optimis dengan dukungan anggaran untuk sektor pariwisata pada tahun 2025. “APBD NTB mulai stabil, dan kami yakin alokasi untuk sektor pariwisata akan lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. Ini akan memberikan ruang untuk melaksanakan program-program strategis,” ungkap salah satu anggota Dispar NTB.

Kabid Pemasaran Dispar, Mulki, menyatakan keyakinannya bahwa kolaborasi yang baik antara Dispar dan BPPD, serta asosiasi pelaku pariwisata, akan memastikan keberhasilan kalender event yang telah direncanakan. “Dispar dan BPPD tidak bisa dipisahkan, dan harus terus sejalan,” kata Mulki.

Ketua BPPD NTB, Sahlan M Saleh, juga mengungkapkan beberapa agenda promosi yang akan dilaksanakan tahun 2025, baik di dalam negeri maupun melalui sales mission di luar negeri. Untuk mendukung agenda tersebut, BPPD mengusulkan dana sebesar Rp 13 miliar untuk promosi pariwisata baik di dalam maupun luar negeri.

Dalam rapat tersebut, anggota BPPD Ali Muhtasom menyarankan penguatan branding pariwisata NTB melalui platform digital, seperti website resmi yang lebih terintegrasi. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya memperkuat basis data kunjungan wisatawan dengan melakukan kerjasama dengan instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Angkasa Pura, dan Imigrasi. “Kita harus bicara dengan data,” tegasnya.

Anggota BPPD lainnya, Abdus Syukur, berharap agar peran media dalam kegiatan promosi pariwisata lebih diperkuat. “Penguatan akses media sangat penting agar program promosi yang dilaksanakan oleh Dispar dan asosiasi pelaku pariwisata dapat lebih optimal,” kata Syukur.

Sementara itu, Sekretaris BPPD HL Fatwir Uzali mengingatkan agar hati-hati dalam menyelenggarakan kegiatan even-even budaya, seperti lomba kecimol. “Jika kita ingin menggelar lomba atau acara budaya, perlu melibatkan para budayawan dan pemangku adat untuk menjaga agar acara tersebut tetap menghormati kearifan lokal,” ujarnya.

Dengan agenda yang komprehensif dan dukungan penuh dari berbagai pihak, Badrun, anggota BPPD berharap sektor pariwisata NTB dapat tumbuh lebih pesat dan membawa dampak positif bagi perekonomian daerah pada tahun 2025. (red)

Keterangan Foto:

Kepala Dinas Pariwisata NTB Jamaluddin Malady (kiri) dan Ketua BPPD, Sahlan M Saleh berserta peserta rapat. Foto: indah/BPPD NTB.