MXGP  

Universitas Mataram Gelar FGD Tentang Dampak MotoGP terhadap Ekonomi Lokal di NTB

MATARAM (NTBNOW.CO) – Universitas Mataram menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Penelitian Eksistensi MotoGP dan Peta Jalan Pengembangan Ekonomi Lokal di Provinsi NTB” pada Kamis, 12 September 2024, di Ruang Sidang Rektor Lantai II.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk akademisi, peneliti dari universitas, perwakilan pemerintah Provinsi NTB, pelaku industri pariwisata dan ekonomi lokal, serta praktisi MotoGP. Abdus Syukur, perwakilan dari Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD), turut hadir dalam acara ini.

Ketua Tim Peneliti, Prof. Karyadi, menjelaskan bahwa tujuan FGD adalah untuk mengevaluasi dampak MotoGP terhadap perekonomian lokal di NTB. Diskusi juga mencakup pemaparan hasil penelitian dan memberikan kesempatan bagi peserta untuk memberikan saran serta pendapat.

Abdus Syukur menyampaikan  MotoGP di Mandalika telah berhasil meningkatkan profil NTB sebagai destinasi wisata olahraga internasional. Ia menambahkan bahwa event tersebut mendatangkan wisatawan dalam jumlah besar dan memberikan efek positif bagi sektor pendukung pariwisata, seperti perhotelan, restoran, dan jasa transportasi. UMKM lokal, terutama di sektor kuliner dan kerajinan, juga mengalami peningkatan permintaan selama event.

I Gusti Lanang Patra dari PHRI memberikan gambaran singkat mengenai sejarah ITDC dan dampaknya terhadap pariwisata daerah. Namun, wakil dari Desa Sukadana mengeluhkan kesulitan warganya untuk mendapatkan pekerjaan di ITDC, sedangkan peserta dari Kecamatan Pujut menyoroti kepercayaan masyarakat terhadap ITDC yang belum memenuhi janji program bagi desa-desa sekitar.

Pada sesi dialog juga mencuat hosting fee yang sempat jadi polemik, tarif kamar hotel dan harga tiket pesawat yang melambung tinggi. Juga rencana revisi Pergub No 9 Tahun 2022 tentang penyelenggaraan usaha jasa wisata, yang mendesak keterlibatan akademisi Unram.

Fahrul, perwakilan media, mengkritik kurangnya keterlibatan media lokal dalam pemberitaan MotoGP. Ia menyoroti bahwa media nasional dan internasional lebih diutamakan, yang mengakibatkan kurangnya informasi tentang MotoGP kepada masyarakat, termasuk minimnya tiket terjual dan loket penjualan tiket. Fahrul juga berbagi pengalamannya terkait kesulitan mendapatkan tiket untuk menonton MotoGP.

Wakil dari Bappeda NTB menyerap semua saran dan keluhan peserta, termasuk curhatan anggota DPRD, Made Selamat, yang merasa tidak dilibatkan dalam proses. Made Selamat mengungkapkan rasa frustrasinya terkait kurangnya perhatian terhadap masukan dari anggota DPRD.

MotoGP membuka peluang baru bagi pengusaha lokal di sektor perhotelan, restoran, dan penjualan cendera mata. Peta jalan untuk pengembangan ekonomi lokal mencakup perbaikan infrastruktur transportasi dan akomodasi, pelatihan dan pengembangan SDM, serta strategi pemasaran untuk menarik lebih banyak wisatawan dan investor. Rencana jangka panjang diperlukan untuk memastikan manfaat ekonomi MotoGP berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat lokal.

FGD ini memberikan wawasan mendalam tentang pengaruh MotoGP terhadap ekonomi lokal di NTB. Kesimpulan dan rekomendasi dari diskusi ini akan menjadi dasar dalam penyusunan strategi terintegrasi untuk memaksimalkan manfaat ekonomi dari MotoGP. (red)