SEBAGAI bentuk tanggung jawab untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) dan Prawiro Indonesia mengadakan diskusi pada Senin, 2 September 2024, di Ruko Grand Galaxy City, Jakasetia, Bekasi Selatan. Diskusi ini bertujuan untuk memastikan kondusifitas bangsa dan negara pasca pemilu.
Prawiro Indonesia, sebagai salah satu organ relawan pendukung pasangan Prabowo-Gibran, menegaskan komitmennya untuk terus mengawal pemerintahan yang sah setelah pelantikan pada 20 Oktober 2024. Bersama SMSI, mereka berjanji untuk menjaga stabilitas pemerintahan Prabowo-Gibran.
Diskusi ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua Umum SMSI Pusat Firdaus, Sekretaris Dewan Pembina SMSI Jojon Novriandi, Mayjen TNI (Purn) Winston P Simanjuntak, Brigjen TNI (Purn) Ali Imron, Marsekal (Purn) Eko Rislanto, pengurus Prawiro Indonesia, Ketua DPD Prawiro Banten Embun, serta pengasuh Ponpes Salafi Balaraja, Ustad H. Encep Hudori.
Ketua Umum SMSI, Firdaus menegaskan SMSI sebagai organisasi media siber terbesar di dunia berkomitmen untuk aktif menjaga keutuhan NKRI dan mendukung kepemimpinan Prabowo-Gibran sebagai pemenang pemilu dan pemerintahan yang sah. “SMSI bukan hanya objek politik, tetapi subjek yang berkontribusi aktif untuk bangsa dan negara,” ujar Firdaus.
Senada dengan itu, Ustad H. Encep Hudori menekankan pentingnya nasionalisme yang dimiliki oleh Prabowo Subianto. Ia mengajak seluruh warga negara untuk bersama-sama menjaga keutuhan bangsa dan negara, yang menurutnya merupakan tanggung jawab semua pihak.
“Sinergi antara SMSI dan Prawiro Indonesia adalah bukti nyata kepedulian terhadap keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkapnya.
Agenda Indonesia Emas 2045 menjadi prioritas pasangan Prabowo-Gibran, dan untuk mewujudkannya, diperlukan kebersamaan semua pihak serta stabilitas di berbagai sektor, termasuk ekonomi. Stabilitas dunia usaha dan perekonomian hanya bisa tercapai dalam situasi yang aman dan damai. (**)