MATARAM (NTBNOW.CO)– Kondisi keamanan dan kenyamanan di kawasan obyek wisata di Nusa Tenggara Barat (NTB), baik di Lombok maupun Sumbawa, menjadi perhatian utama Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB.
Hal ini dianggap krusial dalam upaya mengembangkan sektor pariwisata sesuai dengan visi pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
BPPD NTB menekankan perlunya peran aktif dari pemerintah daerah, mulai dari tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten/kota, serta pemerintah provinsi, dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi wisatawan. Hal ini penting agar wisatawan dapat menikmati keindahan alam di berbagai obyek wisata di NTB tanpa merasa khawatir.
Keluhan mengenai keamanan dan kenyamanan seringkali disampaikan oleh wisatawan sebagai masukan positif kepada pelaku industri pariwisata. Mereka menekankan bahwa masalah ini harus menjadi prioritas jika NTB ingin mengukuhkan diri sebagai destinasi wisata berkelas dunia.
“Pelaku industri pariwisata, seperti Francis, secara langsung menyampaikan kekhawatiran ini kepada saya. Keluhan mereka sangat berdampak pada pariwisata kita,” ujar Ketua BPPD NTB, Sahlan M. Saleh, saat menerima kunjungan Ketua PWI NTB dan pengurus lainnya di Sekretariat BPPD NTB, Selasa (13/08/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Sahlan menekankan pentingnya peran media massa dalam mengangkat isu ini agar sebagian kecil masyarakat dapat mengubah pola pikir dan perilaku mereka. Menurut Sahlan, jika wisatawan merasa terganggu, mereka akan enggan kembali, yang tentunya berdampak buruk bagi citra pariwisata NTB.
“Mereka (wisatawan) merasa tidak aman ketika melihat pedagang asongan menjajakan kelapa muda sambil membawa parang. Ini tentu menakutkan,” ujar Sahlan, seraya menambahkan bahwa beberapa pedagang bahkan memaksa wisatawan untuk berbelanja.
Pengakuan serupa juga datang dari pelaku pariwisata, Badrun, yang menceritakan pengalamannya bertemu dengan wisatawan Malaysia.
Dalam diskusi tersebut, Sahlan juga menyoroti pentingnya kerjasama antara media massa dan pemangku kepentingan lainnya. Menurutnya, media massa juga perlu merasa aman dan nyaman dalam memberitakan hal-hal positif tentang daerah ini.
Ketua SIWO, Joni Martadinata, turut menjelaskan banyaknya berita kriminal di kawasan wisata yang dimuat oleh media. Hal ini, menurutnya, justru menciptakan citra negatif tentang NTB. Ia menekankan pentingnya “kerjasama” termasuk dengan teman teman media online agar berita yang disajikan dapat mendukung pariwisata NTB secara positif. (red)
Keterangan gambar:
Suasana diskusi santai BPPD dengan para pengurus PWI, Selasa (13/08/2024).