LOMBOK TIMUR – Setiap warga negara berhak untuk memperoleh akses informasi secara terbuka, transparan dan akurat.
Hal itu telah ditunjukkan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) melalui Desa Kumbang yang mewakili daerah Gumi Patuh Karya untuk menerima Anugerah Apresiasi Implementasi Keterbukaan Informasi Publik Desa.
Lotim, salah satu dari 10 daerah terbaik di Indonesia menerima Penganugerahan Apresiasi Implementasi Keterbukaan Informasi Publik Desa. Penganugerahan itu dirangkaikan memperingati Hari Hak untuk Tahu Sedunia 2021 yang diselenggarakan di lokasi ICE (Indonesia Convention Exhibition) BSD, Tangerang, Banten pada Selasa esok (27/9).
Tahapan penilaian telah dilakukan oleh Komisi Informasi Pusat, BAKTI Kominfo dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Ketua Komisi Informasi Pusat (KIP), Gede Naravana dalam rilisnya menyatakan bahwa hak atas Informasi merupakan Hak Asasi setiap orang. Ditengah derasnya Informasi Publik ditengah Pandemi Covid-19 semua orang harus menyebarluaskan Informasi dengan benar dan tidak menyesatkan.
Komisi Informasi Pusat sebagai lembaga mandiri yang mengawal keterbukaan informasi publik di Indonesia berupaya mendorong terpenuhinya kebutuhan informasi publik di seluruh lapisan masyarakat sampai ditingkat desa.
Hal ini sejalan dengan tujuan untuk mewujudkan kondisi desa yang aman, sehingga dapat memastikan pemerintah desa dapat bekerja secara adil dan efektif guna mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Serta, mendorong peran aktif masyarakat desa untuk mendapatkan hak atas informasi publik.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Timur, Drs HM Juaini Taofik, M.Ap mengatakan, terpilihnya Desa Kumbang sebagai salah satu desa terbaik tingkat nasional dalam kategori informasi publik sebuah kebanggaan tersendiri.
Dari 75 ribu jumlah desa di Indonesia, salah satu desa terbaik dalam keterbukaan informasi publik ada di Lombok Timur.
Menurut Sekda Lotim, terbukanya akses informasi publik menandakan transparansi atau keterbukaan itu hal penting. Bahkan menghilangkan kecurigaan bagi banyak pihak. Dan keterbukaan informasi ini sudah ditunjukkan oleh Desa Kumbang.
“Terbuka itu hebat. Terbuka itu mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dan menghilangkan kecurigaan antar pihak ditengah masyarakat,” papar Juaini Taofik kepada media, Senin (27/9).
Dijelaskannya, informasi terbuka ini memberi ruang kepada warga untuk saling memahami. Misalnya, dengan adanya Radio, website dan lainnya warga setempat dapat melihat apakah desa setempat memiliki anggaran atau tidak. Dan sejauh mana anggaran itu telah dibelanjakan serta peruntukkannya.
“Anugerah yang kita terima ini bukan berarti untuk bangga-bangga. Tapi mari kita refleksikan itu untuk diaplikasikan ke seluruh desa di Lotim ini khususnya. Nah, dengan prestasi ini, diharapkan desa-desa lain dari luar daerah bisa belajar ke Lotim,” tandas Juaini Taofik. (wr-di)