Sosialisasi SPPG As-Salam Lombok di Embung Belo Direk, Tokoh Pendidikan dan Kesehatan Antusias Hadir

Ketua Yayasan Islam As-Salam Lombok, HL Darmawan memberikan pengarahan. (ist)

SEJAK pukul 08.00 WITA, halaman Dapur Embung Belo Direk di Kecamatan Janapria mulai dipadati tamu undangan. Suasana pagi yang sejuk berubah menjadi ajang silaturahmi para tokoh masyarakat, pendidik, kader kesehatan, hingga aparat desa dan Babinsa.

Kepala Desa Lingkuk Beringe terlihat hadir paling awal dengan motor dinasnya, disusul Babinsa yang datang dengan seragam loreng. Tidak lama kemudian, para kepala sekolah dari PAUD, SD, SMP hingga SMA, kader Posyandu, tokoh agama, dan tokoh masyarakat mulai memenuhi kursi yang disediakan panitia.

Camat Janapria foto bersama Ketua Yayasan, Danramil, Kepala SPPG dan tamu undangan lainnya.

Ketua Yayasan Islam As-Salam Lombok, HL Damawan di dampingi Kepala SPPG, Nasrullah, menjelaskan dapur Embung Belo Direk merupakan dapur keempat yang dikelola yayasan, dua di antaranya berada di Kecamatan Janapria.

Ia menegaskan bahwa mengelola dapur gizi membutuhkan biaya besar dan membutuhkan kekompakan semua pihak. Ia menekankan bahwa makanan bergizi bukan sekadar makanan enak, tetapi makanan yang memenuhi standar kesehatan dan kehalalan. Dapur harus steril, semua karyawan wajib sehat, dan sisa makanan tidak boleh dibawa pulang ataupun dimakan di tempat. Saat ini, dapur tersebut melayani lebih dari 2.500 penerima manfaat setiap hari.

Perwakilan Camat Janapria, H. Azhar Athar, menyampaikan di wilayahnya terdapat enam dapur MBG, dua di antaranya telah melaksanakan sosialisasi, termasuk dapur di Lingkuk Beringe. Ia mengingatkan bagaimana masa lalu masyarakat rentan stunting karena terbatasnya makanan bergizi dan hanya makan dengan sambal. Melalui program Makanan Bergizi Gratis (MBG), pemenuhan gizi anak semakin terbantu. Namun, ia menambahkan bahwa makanan bergizi tidak selalu terasa enak bagi anak-anak, seperti halnya makanan rumah sakit sehingga perlu edukasi agar makanan tetap dikonsumsi.

Ia menyampaikan bahwa karyawan dapur harus membuat pakta integritas, menjaga kesehatan, menjalani jadwal kerja dan istirahat secara teratur. Masak dimulai sejak pukul 12 malam agar distribusi berjalan tepat waktu. Ia juga mengingatkan agar kegiatan dapur tidak cepat disebar ke media sosial sebelum diverifikasi dengan baik.

Para tamu undangan sosialisasi.
Sosialisasi SPPG As-Salam Lombok di Embung Belo Direk, Janapria.

Wakil dari BPJPH, Asmuni, menegaskan komitmen membantu yayasan serta para pelaku usaha dan UMKM dalam memastikan produk halal. Ia menyampaikan bahwa menu dapur bukan hanya halal, tetapi juga thayyib atau baik dikonsumsi. Meskipun tidak menggunakan penyedap rasa, makanan tetap harus enak dan aman bagi anak-anak.

Danramil Janapria turut memberikan perhatian terhadap kesejahteraan karyawan dapur dan manfaat program bagi anak-anak. Ia menegaskan peran Danramil sebagai pengawas dan Babinsa sebagai pendamping lapangan, memastikan program berjalan sesuai tujuan.

Pemilik dapur, H. Sumardi sebelumnya menegaskan bahwa sosialisasi ini penting agar seluruh pihak memahami alur pelayanan, standar kebersihan, kualitas produk, dan tujuan utama berdirinya dapur yang bernaung di bawah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Islam As-Salam Lombok. Ia berharap para kepala desa, kepala dusun, dan kepala sekolah penerima manfaat dapat memahami mekanisme pelayanan yang ada.

Kepala SPPG Yayasan Islam As-Salam Lombok, Nasrullah menjelakan akan menaati aturan seperti insentif bagi para guru yang berhak. “Insya Allah kami akan jalankan sesuai aturan,” katanya.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, kolaborasi antara dapur, sekolah, pemerintah desa, kader kesehatan, dan aparat wilayah diharapkan semakin kuat sehingga pelayanan gizi dapat berjalan lebih efektif, terarah, dan tepat sasaran. Acara sosialisasi juga diisi dengan dialog dan tanya jawab. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *